A Candle of Life

 By Ayunda Wulan 


 Thank You ,Next.

Tulisan terakhir di tahun 2018 dan awal 2019 ini saya dedikasikan untukmu,Wulan

Terimakasih karena sudah menjadi pribadi yang selalu memiliki rasa ingin tahu,ingin mengerti,dan tidak mudah menerima begitu saja semua tradisi dan hal hal yang kamu temui.Semangatmu untuk terus belajar dari apapun dan siapapun tidak pernah padam karena untukmu,dunia bukan sekedar untuk di hidupi dan di alami,tapi juga di pelajari. 


Terimakasih karena sudah memilih untuk berteman dan menghargai orang-orang di sekitarmu. Tanpa melihat warna kulitnya,agamanya,ataupun dari mana dia berasal.Aku sangat menghargai keputusanmu untuk menjadi pendengar,merangkul,dan bersuara ketika ada orang yang tersakiti.Ketika banyak orang di dunia ini yang egosentris,berteriak- teriak di depan muka orang lain bahwa kebenaran hanya dimiliki oleh mereka,dan bahkan menyakiti hati manusia lainnya,kamu tanpa kenal lelah terus memperjuangkan keadilan bagi semua orang di dunia yang carut-marut ini sesuai kemampuanmu.


Terimakasih karena sudah bergabung dengan barisan orang-orang yang ingin mengubah dunia.Entah berapa banyak orang yang berkata bahwa itu hanya mimpi belaka.Entah ada berapa orang diluar sana yang menganggap dirimu keras kepala.Tapi kamu tetap percaya walau harus mendapat ribuan hujatan diluar sana. Butuh keberanian bersuara saat dirimu tahu akan banyak anak panah dilontarkan kepada dirimu.


Butuh keberanian untuk bersuara saat dirimu tau akan ada banyak orang yang mencoba membuangkan mulutmu.Tapi,kamu lebih kuat dari yang kamu bayangkan.Cacian demi cacian,fitnah demi fitnah,kesalahpahaman demi kesalahpahaman.Segala perkataan yang meremehkan dan menghinamu,semuanya kamu hadapi tanpa membuatmu jadi mengurung diri.Kamu tetap berdiri bahkan lebih tegak lagi.Terimakasih karena sudah menjadi wanita yang berani. 


Di dunia yang misoginis ini, tidak jarang kamu disalahkan karena kamu tidak sesuai dengan setereotip gender yang mereka tau.Mereka tidak terbiasa melihat wanita yang lantang menggunakan suaranya untuk kebaikan. Teguhnya pendirianmupun disalahartikan.Kepalamu keras,seperti batu katanya.Kamu dianggap selalu merasa paling benar dan sulit menerima kritik mereka yang sarat akan makian.Kamu yang bersuara jika ada orang yang menginjak harga dirimu,dianggap terlalu sensitif dan emosional seperti wanita yang sedang sindrom pre menstruasi. 


Wulan,jangan takut untuk selalu menjadi dirimu.
Kamu yang tangguh, 
Kamu yang gigih,
Kamu yang blak-blakan, 
Kamu yang dingin, 
Kamu yang benci ketidakadilan, 
Kamu yang benci Kebohongan, 
Kamu yang benci kezaliman, 
Kamu yang peduli pada kemanusiaan, 
Kamu yang ingin membuat dunia sedikit lebih baik. 


Jangan berubah hanya karena ingin menyesuaikan keinginan mereka. 
Jangan berubah hanya karena mereka tidak bisa mengerti dan menerimamu apa adanya. 
Jangan berubah hanya kamu merasa terlalu aneh dan tidak seperti stereotip wanita pada umumnya. 
Jangan berubah hanya karena mereka bilang kamu tidak cukup baik untuk lingkunganmu maupun agama.
Jangan meminta maav untuk sesuatu hal yang tidak kamu lakukan. 
Jangan meminta maav karena kamu sudah melakukan kebenaran. 


Wulan,Gurumu pernah bilang untuk tidak tinggal diam jika melihat suatu kesalahan.Tetaplah pada pendirianmu.Tetap lanjutkan perjuanganmu.Tetap percaya pada keyakinanmu walau kamu harus mengorbankan dirimu. 


Wulan ,Terima kasih sudah mengizinkanku untuk belajar dari dirimu.Aku ingin kamu dan aku bisa terus maju sampai Tuhan memmerintahkan malaikatNya untuk menjemput dan mengantarkan kita ke tempat yang lebih baik,lebih damai,dan lebih tenteram ketimbang dunia yang memuakkan ini.

Komentar

  1. JADIKAN AGEN KAMI MENJADI FAVORIT ANDA ,
    AYOO BERGABUNG BERSAMA RIBUAN MEMBER KAMI YANG LAINNYA
    HANYA DI HTTP :// WWWARENADOMINODOTPOKER
    BONUS ROLLINGAN TERBESAR 0,3 % SETIAP MINGGUNYA .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Inline CSS, External CSS dan Internal CSS

Lamb rump with salsa verde

3 Cara Menambah Followers Instagram + Contohnya